Breaking News

Jumat, 12 Desember 2014

Kurangnya Keefektifan Konservasi di UNNES

Kurangnya Keefektifan Implementasi Konservasi di Unnes

Oleh: Fuad Akbar Adi




Sebagai Universitas konservasi pertama di Indonesia, Unnes telah menerapkan berbagai kebijakan yang berkaitan dengan statusnya sebagai Universitas konservasi. Namun, pada kenyataanya hingga hampir empat tahun sejak dideklarasikanya Unnes sebagai Universitas konservasi, implemantasi yang sudah dijalankan masih belum efektif.


Pertama tentunya mulai dari kesadaran dari warga Unnes sendiri mengenai konservasi yang belum sepenuhnya terimplemantasi. Terutama terjadi pada kalangan mahasiswa, kesadaran mahasiswa tentang konservasi masih sangat minim. Contohnya, masih banyak mahasiswa yang tidak meiliki kesadaran tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya.


Unnes telah membuat kebijakan dengan melarang penggunaan kendaraan bermotor di dalam area kampus ketika jam kerja, yaitu mulai pukul 07.00 sampai pukul 16.00. Aturan ini dibuat sebagai bentuk keperdulian untuk mengurangi polusi di kampus. Akan tetapi pada kenyaatanya masih banyak oknum-oknum yang melanggar peraturan tersebut. Sering kali walaupun hanya sebagian, dosen-dosen belum memiliki kesadaran akan konservasi yang sedang Unnes tanamkan. Padahal dosen merupakan figur penting bagi mahasiswa sebagai contoh teladan yang perlu ditiru.


Kemudian masalah parkiran yang ada di Unnes. Dengan adanya kebijakan melarang penggunaan kendaraan bermotor di dalam area kampus, secara otomatis Unnes wajib menyediakan lahan parkir yang berada di luar kampus namun sekiranya masih dekat dengan area kampus. Namun, seperti yang kita tahu, lahan parkir Unnes memiliki banyak sekali kekurangan dan jauh dari kata konservasi. Sebagai contoh adalah shelter terbuka di Fakultas Ilmu Sosila (FIS). Keadaan lahan parkiran di FIS sangat memprihatinkan sekali, Gersan, berbatu, dan berdebu. Tak ada pohon rindang di sekitar areal parkiran di FIS. Kemudian yang lebih memprihatinkan lagi area tersebut akan menjadi becek dan penuh genangan air jika hujan turun dengan deras. Hal ini sangat bertolok belakang sekali dengan status universitas konservasi yang Unnes miliki.


Dengan semua problema tersebut. Masih sangat dini untuk menyatakan bahwa Unnes sudah sukses mengimplementasikan konservasi. Masih banyak hal yang harus diperbaiki dan itu semua butuh itikad dan kerja keras dari segala pihak yang ada di dalam Unnes itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By