Breaking News

Kamis, 06 November 2014

Kunang-kunang Biru

Kunang-kunang Biru

Hawamu tersirat mengikis deru lamunan kala petang
Menampakkan sepercik noda berlumur cahaya
Kubalikkan telapak tangan penuh garis-garis lintang
Menantimu hinggap ke peraduanku yang terdalam

Kucoba resapi saat sayap hangatmu merengkuh tubuhku
Yang terlanjur bergetar. Mengorbankan bulu-bulu halus
Yang berhamburan. Namun cahayamu tak akan pernah pudar
Dua ratus enam belas bulan telah menemanimu
Mengajarkanmu menari dalam terang. Kini terangmu
Telah membeku, membentuk citra baru biru.
Pernah k lihat kusam dirimu menghampa dan aku tak peduli

Dirimulah belahan jiwa
Penyangga hatiku, bagai kunang-kunang biru
Yang bersinar saat cahaya yang lain berhenti berdenyar


Tetaplah menjadi kunang-kunangku meski kau bukan bintang
Read more ...

Hanya untukmu

Hanya untukmu

Sesaat ketika kulihat rona wajahmu dari ujung mata
Mendongkat ke atas, menatap jutaan kunang” tak bernyawa
Kau angkat kedua alismu dan tubuhmu rebah mengalir lembut di sampingku
Aku hanya bisa mematung dan membeku
Lalu terdengar tawa dari bukit cinta itu

Aneh memang, saat sebuah benda mungil di dalam tubuhku yang kusebut hati
Selalu bergetar keras seakan ingin melumat bumi
ketika raga ini kau sentuh lewat carik-carik kertas berisi pesan ketulusanmu
Dan kau dekap aku lalu kau ajak aku berlari
Menyusuri cincin saturnus yang seakan statis namun bergerak secepat tebasan katana

Aku hanyalah kurcaci ingusan yang lahir dari batu nisan tak bernama
Namun kudapat membelah ombak soliton
Kemudian kan kucuri mutiara hitam dari dewa poseidon
Kan kupersembahkan untukmu, hanya untukmu

Sebagai simbol agung pengorbanan cintaku padamu
Read more ...

Rabu, 05 November 2014

Cinta yang Sempurna

Cinta yang Sempurna

Sebuah jalan
Sebuah jalan yang kau pilihkan untuk kutapaki
Sebuah jalan yang terjal, berliku, berbatu tajam, dan harus berulang kali menyeberangi sungai
Sulit bagi kaki ini tuk terus melangkah
Namun kau masih di sampingku, bukan di depan atau di belakanku
Memberikan senyum tanpa arti tapi penuh makna
 

Kemudian turun rintik hujan ilusi
Membasahi tubuhku
Membuat lemas kakiku
Kini aku benar-benar tak berdaya
Namun kau masih di sampingku, bukan di depan atau di belakanku
 

Memberikan selimut tipis tapi menghangatkan
Aku bangkit, aku sadar akan beban yang kupikul
Namun aku bahagia, karena kutahu aku tak sendirian
 

Kecantikanmu tak dapat kulukiska
Ketulusanmu tak dapat kuuraikan
Keiklasanmu tak dapat kubayangkan
 

Kutau tak ada yang sempurna di dunia
Namun aku juga tau kau telah memberiku . . .
 

Cinta yang sempurna
Read more ...
Designed By